Mount adalah proses mengaitkan (attach) sistem file ke dalam direktori sehingga dapat diakses oleh sistem operasi.
fstab
(File System Table) digunakan untuk mendefinisikan sistem file apa saja yang harus dimount secara otomatis saat boot.
Mounting dapat dilakukan secara manual atau otomatis.
Secara manual, kita dapat menggunakan perintah mount
.
# Mount disk ke direktori
sudo mount /dev/sdb1 /mnt/data
# Mount dengan filesystem tertentu
sudo mount -t ext4 /dev/sdb1 /mnt/data
# Unmount
sudo umount /mnt/data
lsblk
atau blkid
untuk melihat device dan filesystem. df -h
untuk melihat mount point yang aktif. File konfigurasi:
/etc/fstab
Format umum /etc/fstab
:
<device> <mount_point> <fs_type> <options> <dump> <pass>
/dev/sdb1
atau UUID. ext4
, xfs
, nfs
, dll). defaults
, noatime
, ro
, rw
, dll). 0
= tidak, 1
= ya). 0
= tidak dicek, 1
= root, 2
= lainnya). # Device berbasis UUID (lebih stabil daripada /dev/sdX)
UUID=1234-5678-90AB-CDEF /data ext4 defaults 0 2
# NFS mount
192.168.1.10:/shared/data /mnt/nfs nfs defaults 0 0
# Swap file
/swapfile none swap sw 0 0
# Cek apakah ada error konfigurasi
sudo mount -a
Gunakan UUID atau LABEL daripada /dev/sdX
Karena nama device bisa berubah setelah reboot.
blkid /dev/sdb1
Gunakan filesystem yang sesuai
ext4
→ general purpose. xfs
→ high-performance, mendukung online resize. nfs
→ network file system. Gunakan opsi mount yang aman
noexec
→ mencegah eksekusi file biner. nosuid
→ mencegah penggunaan SUID/SGID. nodev
→ mencegah penggunaan device file. noatime
→ meningkatkan performa dengan menghindari update atime. Contoh:
UUID=1234-5678-90AB-CDEF /secure ext4 defaults,noexec,nosuid,nodev 0 2
Cek setelah konfigurasi
Gunakan mount -a
untuk memastikan tidak ada error.
Pastikan direktori mount sudah ada
Jika mount point tidak ada, mount gagal saat boot.
Backup fstab sebelum edit
sudo cp /etc/fstab /etc/fstab.bak