📂 Mount & Fstab Configuration di Linux

Mount adalah proses mengaitkan (attach) sistem file ke dalam direktori sehingga dapat diakses oleh sistem operasi.
fstab (File System Table) digunakan untuk mendefinisikan sistem file apa saja yang harus dimount secara otomatis saat boot.


🔹 Mount

Penjelasan

Mounting dapat dilakukan secara manual atau otomatis.
Secara manual, kita dapat menggunakan perintah mount.

Contoh Operasional

# Mount disk ke direktori
sudo mount /dev/sdb1 /mnt/data

# Mount dengan filesystem tertentu
sudo mount -t ext4 /dev/sdb1 /mnt/data

# Unmount
sudo umount /mnt/data

Tips & Trik

  • Gunakan lsblk atau blkid untuk melihat device dan filesystem.
  • Gunakan df -h untuk melihat mount point yang aktif.

🔹 fstab Configuration

Penjelasan

File konfigurasi:

/etc/fstab

Format umum /etc/fstab:

<device>    <mount_point>   <fs_type>   <options>   <dump>   <pass>
  • device → bisa berupa /dev/sdb1 atau UUID.
  • mount_point → direktori mount.
  • fs_type → jenis filesystem (ext4, xfs, nfs, dll).
  • options → opsi mount (defaults, noatime, ro, rw, dll).
  • dump → backup flag (0 = tidak, 1 = ya).
  • pass → fsck order (0 = tidak dicek, 1 = root, 2 = lainnya).

Contoh fstab

# Device berbasis UUID (lebih stabil daripada /dev/sdX)
UUID=1234-5678-90AB-CDEF   /data   ext4    defaults    0   2

# NFS mount
192.168.1.10:/shared/data  /mnt/nfs   nfs   defaults   0   0

# Swap file
/swapfile   none    swap    sw    0   0

Mengecek fstab

# Cek apakah ada error konfigurasi
sudo mount -a

🔹 Best Practices

  1. Gunakan UUID atau LABEL daripada /dev/sdX
    Karena nama device bisa berubah setelah reboot.

    blkid /dev/sdb1
  2. Gunakan filesystem yang sesuai

    • ext4 → general purpose.
    • xfs → high-performance, mendukung online resize.
    • nfs → network file system.
  3. Gunakan opsi mount yang aman

    • noexec → mencegah eksekusi file biner.
    • nosuid → mencegah penggunaan SUID/SGID.
    • nodev → mencegah penggunaan device file.
    • noatime → meningkatkan performa dengan menghindari update atime.

    Contoh:

    UUID=1234-5678-90AB-CDEF   /secure   ext4   defaults,noexec,nosuid,nodev   0   2
  4. Cek setelah konfigurasi
    Gunakan mount -a untuk memastikan tidak ada error.

  5. Pastikan direktori mount sudah ada
    Jika mount point tidak ada, mount gagal saat boot.

  6. Backup fstab sebelum edit

    sudo cp /etc/fstab /etc/fstab.bak

⚙️ Kesimpulan

  • mount digunakan untuk mengaitkan filesystem secara manual.
  • fstab digunakan untuk konfigurasi mount otomatis saat boot.
  • Gunakan UUID, opsi mount yang aman, dan selalu verifikasi konfigurasi agar sistem tetap stabil dan aman.